Ketika Daun Kelor Jadi Primadona


Plastik bening dan botol menduduki peringkat "tertinggi", yakni di atas 100 tahun. Bahkan, styroofoam, diduga sulit hancur. "Styroofoam, yang kerap dipakai untuk mie instant, wadah soto, wadah bakso, sangat berbahaya, "ungkap Bu Ruli. - Foto : Dok. Paroki Kampung Sawah

Tanamlah daun kelor. Ini daun "ajaib". Maka daun kelor pun jadi primadona pembicaraan saat Bu Ruli, ketua seksi Lingkungan Hidup Paroki Kampung Sawah Santo Servatius memberi pelatihan "Mengolah Sampah Menjadi Berkah" di Kelurahan Jatimurni, Sabtu (31/6) yang lalu.

Bahaya Steerofoam

"Kami menyambut baik pelatihan ini, "ujar Pak Edi Purwanto, Lurah Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi. "Kami juga mengharapkan pelatihan seperti ini akan terus berkelanjutan." Pelatihan "Mengolah Sampah Menjadi Berkah" di Kelurahan Jatimurni tersebut dihadiri oleh sekitar 40an aktivis PKK, rt dan rw di kelurahan yang memiliki 8 RW tersebut. 

Pelatihan diawali dengan penyampaian tentang proses hancurnya pelbagai macam jenis sampah. Plastik bening dan botol menduduki peringkat "tertinggi", yakni di atas 100 tahun. Bahkan, styroofoam, diduga sulit hancur. "Styroofoam, yang kerap dipakai untuk mie instant, wadah soto, wadah bakso, sangat berbahaya, "ungkap Bu Ruli. "Selain sulit hancur, kandungan bahan kimianya sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Maka, mari kita hindari pemakaian styrofoam."

Kelor, sang Primadona

Materi yang dianggap paling menarik peserta pelatihan yang mayoritas adalah kaum perempuan, adalah tanaman obat. Tumbuhan obat yang juga dipamerkan dalam pelatihan tersebut dilabeli sebagai obat-obatan untuk penyakit ringan maupun berat. Brotowali, misalnya, untuk penyakit gula. Juga daun bayam, kangkung, pakchoi, ubijalar dapat disebut sebagai sayuran GGG (Gurih Gurih Gizi). Sayuran GGG dinyatakan sebagai sayuran yang dapat mengatasi kekurangan nutrisi. Akan tetapi, dari sayur-sayuran tersebut, daun kelor jadi bahan pembicaraan. Daun kelor dianggap sebagai tumbuhan yang kandungan nutrisinya "ajaib". Daun kelur dapat mencegah penyakit mat, kulit, hati, diare, flu. Daun kelor juga mampu mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh dan menyokong sistem kekebalan tubuh, serta dapat membentuk tulang dan gigi yang kuat. 

Hadiah Composter

Pelatihan dipuncaki dengan pelatihan "sungguhan" yakni membuat kompos cair berbahan sampah organik. Kompos cair dapat menjadi usaha kecil atau menengah di tingkat lingkungan kecil, hanya dengan bermodal sampah penduduk. Pelatihan ini juga diakhiri dengan pemberian hadiah "composter", alat pengolah kompos cair kepada Bapak Lurah Jatimurni, Bapak Edi Purwanto. Di penghujung acara, Bu Ruli mengajak peserta untuk terus berkomunikasi, menindaklanjuti pelatihan tersebut dengan pelatihan-pelatihan selanjutnya, agar semangat "mensyukuri alam yang telah diberikan Allah kepada kita" terus memasyarakat.

(ep)

Woiii, umat Paroki Servatius. Kalo pada punya berita apa kek, poto apa kek, kegiatan apa kek, mao nyang lingkungan, apa nyang kategorial bisa ditongolin di media, kirim aja ke : parokisantoservatius@gmail.com