Ngeriung Bareng 2015
Ngeriung Bareng 2015 - Foto : Komsos Servatius
“Saya siap jadi pemain gambang kromong!” tegas Lurah Jatimelati, Bapak H.Iksan Syahroni, SE, pada acara Ngeriung Bareng 2015 di sebuah ruang tamu di lingkungan Gereja St Servatius, Sabtu, 16 Mei 2015.
Ngeriung Bareng 2015 dihadiri oleh para tokoh agama dan masyarakat Kampung Sawah yakni Bu Camat Pondok Melati, Dra Hj R.Rr Yoewati,M.Si; Bu Lurah Jatimurni, Dra Indrawati Gita,SE; Lurah Jatimelati, Bapak H.Iksan Syahroni, SE; K.H. Muqarrobin Aziz, pimpinan ponpes Al Aziz; Barnabas Eddy Pepe, ketua Komunitas Suara Kampung Sawah; R.Jakob Napiun, Ketua Paguyuban Umat Beragama Melati Mandiri; perwakilan dari Yayasan Fisabilillah (YASFI); perwakilan dari Vihara Tridharma Pondok Gede; perwakilan dari Gereja Kristen Pasundan, perwakilan dari Gereja Kristen Jawa; Wakapolres Pondok Gede; Romo Vikaris Jendral Keuskupan Agung Jakarta Samuel Pangestu, dan tuan rumah Gereja St Servatius, Romo Agustinus Purwantoro SJ. Ngeriung Bareng 2015 dimoderatori oleh Eko Praptanto.
Komunitas Suara Kampung Sawah
Acara dimulai dengan presentasi Komunitas Suara Kampung Sawah (KSKS), yang sejarah pendiriannya dimulai dari serangkaian Ngeriung Bareng di Rumah Pak Yakob Napiun, Gereja Kristen Jawa, YASFI, dan Gereja Servatius. KSKS menerbitkan Koran Suara Kkampung Sawah (SKS) yang dimulai pada bulan Januari 2014, menyiarkan Radio SKS di gelombang 105,2 FM, dan website SKS, sebulan kemudian. Sejauh ini koran, yang terbit bulanan, telah sampai pada edisi ke-14. Siaran radio SKS telah berhasil streaming. Dalam perjalanannya, radio yang acara unggulannya adalah Goyang Dangdut dan Dialog Minggu banyak didengar oleh tua muda. Studio SKS menempati sebuah rumah yang dipinjamkan oleh warga. Berikutnya, YASFI telah menghadiahkan sebidang tanah berukuran 60 meter2 untuk dijadikan Rumah Komunitas SKS. Telah banyak tamu yang hadir di studio SKS, di antaranya adalah Dr.Jan var der Stoep, seorang profesor dari Chritelijke Hogeschool Ede, Belanda. Teranyar, KSKS akan diundang sebagai salah satu pembicara pada Christian Conference of Asia (CCA) yang pesertanya adalah kaum muda dari 21 negara Asia, pada Selasa 19 Mei 2015, di Gereja Kristen Pasundan Jemaat Kampung Sawah.
Kedepankan Budaya Lokal
Menanggapi presentasi tersebut, H. Awing Asmawi, tokoh masyarakat Kampung Sawah menekankan perlunya sebuah perencanaan matang, jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. “Dan yang lebih penting, komunitas SKS harus mengedepankan pelestarian budaya lokal Kampung Sawah, di antaranya bahasa Kampung Sawah sebagai program utamanya!” seru anggota parlemen perwakilan Pondok Melati tersebut. “Budaya lokal adalah salah satu yang membuat orang Kampung Sawah seolah merupakan orang-orang terpilih, karena telah terbukti dapat menjaga kerukunan, sesuatu yang langka buat daerah lain!”
Ibu Camat Yoewati dengan tegas menambahkan bahwa Komunitas SKS bukan hanya aset Pondok Melati, namun juga aset Kota Bekasi. “Pemerintah daerah siap untuk memfasilitasi segala upaya yang dapat menjaga kerukunan di daerahnya, serta pelbagai upaya pelestarian budaya lokal!” tutur Bu Camat.
Ketika diskusi sampai pada pembahasan tentang pengadaan kelompok Gambang Kromong, Pak R.Jakob Napiun menantang agar KSKS lah yang dapat menjadi penggerak adanya kelompok kesenian betawi tersebut. Tantangan tersebut diperkuat oleh Pak Lurah Jatimelati, “Kita tunaikan niat membuat kelompok Gambang Kromong. Soal pengadaan alat, ajukan saja proposal ke pemerintah daerah. Soal pemain, saya siap jadi pemain gambang kromong!”
Demikianlah, Ngeriung Bareng menghasilkan beberapa kesepakatan berikut:
1. KSKS akan beraudiensi dengan Pak Lurah Jatimelati di hari Sabtu, 23 Mei 2015.
2. KSKS akan melakukan presentasi yang lebih spesifik tentang perencanaan dan pengembangan Komunitas SKS, 3 (tiga) bulan setelah acara Ngeriung Bareng 2015, dengan mengundang seluruh peserta Ngeriung Bareng.
3. Rencana pengadaan kelompok Gambang Kromong akan menjadi hajat KSKS, dibantu oleh aparat pemerintah daerah.
4. Target terjauh pentas perdana Kelompok Gambang Kromong adalah Ngeriung Bareng 2016.
Eko Praptanto
Woiii, umat Paroki Servatius. Kalo pada punya berita apa kek, poto apa kek, kegiatan apa kek, mao nyang lingkungan, apa nyang kategorial bisa ditongolin di media, kirim aja ke : parokisantoservatius@gmail.com