Seminar: LGBT Menurut Pandangan Gereja Katolik


Seminar LGBT merupakan acara yang digagas oleh PDKK dekenat Bekasi. Pada kesempatan ini Paroki Kampung sawah ditunjuk sebagai tuan rumah. Acara ini berlangsung di Aula Gereja St. Servatius pada 25 November 2017. PDKK Santo Yohannes Salib St.Servatius sebagai tuan rumah sudah menyiapkan acara ini dengan baik hingga peserta yang hadir kurang lebih 100 peserta. Peserta yang hadir pun tidak hanya dari daerah Bekasi tapi juga dari wilayah Jakarta. Orang muda dari OMK St. Servatius juga turut hadir.

Seminar ini mengundang dua orang pembicara yang sangat berkompeten dibidangnya yaitu: Rm. Andang l Binawan SJ dan Ibu  Aswini Widjaja M Psi, Psi. Dalam sambutan pembuka, Rm. FX.Widoyoko SJ menyampaikan bahwa kita sebagai Umat Allah tentunya banyak sekali permasalahan yang kita temui ditengah masyarakat salah satunya tentang LGBT ( Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) yang saat ini menjadi trend di masyarakat. Dengan acara ini, umat diajak untuk betul- betul bisa menyikapi kasus tersebut dari kacamata gereja dan sosial masyarakat.

Acara ini dibagi menjadi dua sesi dimana sesi pertama diisi pemaparan dari masing-masing pembicara dan sesi kedua diisi dengan Tanya jawab peserta.

Dalam penjelasannya Ibu Aswini mengatakan bahwa trend kejadian LBGT saat ini terus meningkat banyak kasus yang kita jumpa ditengah masyarakat seperti kasus gay di kepala gading belum lama ini. Sebagai seorang sikolog yang bekerja di RS dikawasan Pluit Jakarta Utara, sering menjumpai dalam praktek di klinik orang datang dengan banyak masalah baik yang muncul itu dari dalam dirinya atau karena pengaruh dari lingkungan sekitar khususnya Keluarga.

Dikatakannya problem orang yang suka dengan sama jenis disebabkan beberapa hal:

1.Pergumulan dimulai saat sadar dirinya berbeda dengan teman lain

2.Simpan perasaan, tidak boleh ada orang lain tahu

3.Eksplorasi sendiri melalui internet (website, chatting)

4.Muncul rasa ingin mati

5.Tidak ingin orang tua mengetahui perasaannya

6.Pada saat orang tua tahu, maka orang tua bersikap pura-pura tidak tahu, dan atau berharap masih bisa hidup seperti orang disekitarnya

Lantas sikap Orang tua saat mengetahui anaknya adalah masuk dalam LGBT biasanya mengatakan bahwa itu suatu penyakit. Sehingga perlu dicarikan jalan keluar terbaik utk melakukan terapi atau pendekatan secara sikologis kepada ybs agar mendapatkan terapi yang tepat.

Sedangkan Rm. Andang SJ, mengatakan bahwa LGBT singkatan dari Loe Gue Butuh Tuhan. Satu statement yang menarik dari istilah itu, bahwa kalau dari sudut pandang gereja Romo mengutip satu tulisan dari Bapa Suci Paus Fransiskus yaitu” if someone is gay and he searches for the lord and his good will who am i to jugde “ artinya Jika seseorang gay dan dia mencari Tuhan dan kemauan baiknya siapa yang harus saya ikuti.

Dalam hal ini gereja menjelaskan bahwa  tindakan yang menyimpang sperti LGBT adalah tindakan Dosa. Akan tetapi Gereja juga harus hadir untuk memberikan pendampingan dan memberikan tuntunan agar orang-orang yang  berbeda dalam pilihan tersebut tidak dikucilkan di tengah masyarakat.

Dikatakannya dalam diri seseorang itu ada 2 hal yang membuat sikap prilaku kita berubah: 1 nature (bakat) dalam diri  dan 2. Nuture (Kebiasaan) ini banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi seseorang tidak akan berubah kepribadiannya atau mengarah kepada prubahan sikap prilaku  kalau Nature tidak dominan maka Nuture tidak akan berkembang.

Kecenderungan anak-anak berubah tingkah laku lebih banyak dipengaruhi dari dalam keluarga seperti: seorang bapak yang suka melakukan tindakan kekerasan kepada ibunya dan dilihat anaknya. Maka secara tidak langsung akan berdampak pada sikap tidak suka terhadap laki-laki apabila itu dialami oleh anak perempuan atau sebaliknya.

Dengan demikian, perlu peran orangtua untuk dapat memberikan pendampingan dan penjelasan secara benar kepada anak-anaknya agar tidak menyimpang dari hal-hal tersebut. Acara ini berakhir pada pukul 12.15 dan diakhiri dengan makan siang bersama.

Penulis: L. Hari Wibowo

Editor: Raimundus Brian Prasetyawan

Woiii, umat Paroki Servatius. Kalo pada punya berita apa kek, poto apa kek, kegiatan apa kek, mao nyang lingkungan, apa nyang kategorial bisa ditongolin di media, kirim aja ke : parokisantoservatius@gmail.com